BLOGGER TEMPLATES AND Google Homepages »

13 December 2010

Korean Food Attack !

Little Korea

Potret Masyarakat Korea di Jakarta

Jakarta adalah magnet. Dengan segala daya tariknya, Jakarta selalu menggiurkan bagi siapa pun dan dari mana pun untuk datang. Perpindahan penduduk, urbanisasi, dan kehadiran para perantau dari penjuru Nusantara ke bumi Si Pitung ini sudah jadi cerita klasik dan jadi bukti betapa kuat daya tarik kota ini. Hadirnya masyarakat pendatang ini menjadikan Jakarta sebagai miniatur yang lengkap dan sempurna bagi Indonesia.

Kekuatan magnet Jakarta nyatanya tak cuma terbukti pada tingkat nasional, tapi juga level internasional. Kini, seiring kemajuan zaman, Jakarta menjelma salah satu kota pemukiman masyarakat dunia. Dengan berbagai alasan, masyarakat dari seluruh penjuru dunia hadir, tinggal, dan menjadi bagian dari masyarakat penghuni Ibukota. Orang-orang dari Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika bisa kita temui.

Dan, bicara mengenai kehadiran sekelompok masyarakat di negeri selain tanah airnya, tidak lepas dari kehadiran fasilitas-fasilitas penunjang yang memudahkan pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut. Sebut saja restoran, pusat perbelanjaan, sekolah, salon, klinik, tempat ibadah, dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka membentuk suatu komunitas dalam satu kawasan. Pada akhirnya, muncullah kawasan yang diklaim dengan kekhasan negara asal mereka. Karena itu, kita mengenal kawasan Little Tokyo, China Town, Little India, misalnya.

Salah satu fenomena yang menarik untuk disorot menyoal ekspatriat di tanah ini adalah kedatangan warga negara Korea. Kehadiran ekspatriat asal Korea di Jakarta bukan cerita baru. Jumlahnya pun tak lagi sedikit. Bila tak salah ingat, Duta Besar Republik Korea dalam sambutan pembukaan Jakarta-Korea Cultural Exchange di Gandaria City beberapa waktu lalu menyebutkan jumlah masyarakat Korea di Jakarta mencapai 40 ribu orang.

Masyarakat Korea di Indonesia, utamanya Jakarta, juga membawa 'kultur' baru yang menambah riuh Jakarta sebagai metropolitan. Di Ibukota, mereka hadir dengan beragam alasan, mulai dari belajar, kerja, penelitian, bahkan berkeluarga, mendiami sudut-sudut kota. Para sonnim dari negeri Gingseng ini berbaur dengan masyarakat asli, tapi tetap menghadirkan kekhasannya.

Selanjutnya, mereka lalu mendirikan berbagai restoran, sekolah, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan ragam fasilitas hiburan bertajuk Korea. Kabarnya malah, sebuah Koreatown (perkampungan warga Korea) sudah lama terbentuk di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada awal 1982, ketika seorang warga Korea bernama Kim Woo Jae membuka restoran Korea yang menjual kimchi dan doenjang. Sejak itu, mulai banyak orang Korea yang tinggal di wilayah kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan membuat wilayah ini sering disebut Kampung Korea.

Korean Food Attack!

Untuk urusan makan, orang Korea bisa dibilang fanatik dengan makanannya sendiri. Jadi dimana pun mereka berada yang dicari selalu makanan Korea. Sejak meningkatnya warga Korea yang berdatangan ke Jakarta, maka menjamur pula restoran Korea di berbagai sudut Jakarta. Makanan Korea memiliki rasa yang khas dan terkenal sehat. Tak heran kalau orang-orang Korea sehat-sehat dan tampak awet muda. Restoran Korea memang rata-rata bisa dibilang mahal, tapi porsinya cukup besar dan layak untuk dicoba. Selamat makan!

Gahyo

Terletak di kompleks SCBD, Gahyo merupakan restoran Korean BBQ yang digemari oleh komunitas Korea. Di Gahyo Anda dapat menemukan aneka menu Korea otentik berkualitas. Harganya memang bisa dibilang cukup mahal, namun untuk urusan rasa tak perlu diragukan. Menu yang sering dipesan oleh pengunjung Indonesia salah satunya adalah Teuk Yangnyeum Galbi, prime beef rib tanpa yang telah dibumbui saus, empuk dan tasty! Selain itu Gahyo juga menyuguhkan dua pilihan lidah (Wooseol), ada yang tebal dan tipis. Salah satu yang sedikit berbeda, Gahyo menyuguhkan Teuk Yang, yaitu bagian babat. Restoran yang berkapasitas sekitar 100 orang ini memiliki interior yang hangat dengan elemen kayu yang mendominasi hampir seluruh ruangan. Seperti restoran Korea lainnya, Anda dapat memilih duduk di meja biasa mau pun di tatami.

Fast Track:
Gedung Butik Ponsel, Kawasan Sudirman Central Business District, Kav. 52-53 #Lot 6
Harga: Rp45.000 (Somyon/noodle)-Rp260.000(Wagyu Seng Deungsim); Rp12.000-Rp140.000 (minuman)

Han Gang


Untuk Anda yang mencari Korean Food dengan rasa lebih berani, Han Gang - lah tempatnya! Terbukti dengan rasa kimchi-nya yang lebih tasty dan terdapat sedikit rasa wasabinya. Manis, asam, asin, dan pedas! Kelebihan lain dari restoran yang dapat menampung hingga 200 orang ini adalah tidak adanya hidangan non halal sehingga Anda dapat mencoba seluruh koleksi menu dagingnya tanpa harus berpikir dua kali. Dagingnya pun bukan sembarang daging, kualitasnya yang prima (import dari USA) membuat teksturnya lembut dan terasa lebih gurih. Untuk Anda yang ingin makanan berkuah, Sundubu Kimchi (spicy soft tofu stew dengan udang, kerang, dan telur) harus Anda cicipi. Setelah Sundubu Kimchi Anda lahap habis, untuk ronde berikut pesanlah Japchae (stif-fried potato noodles w/ shredded meat and vegetables).

Fast Track:
Pusat:   Jln. Wolter Monginsidi No.99, Jakarta Selatan
    (021) 7278 7802, 7278 7789
Cabang:
Pacific Place 5th floor unit 37, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan
(021) 5797 3460, 5797 3461
Grand Indonesia, Sky Bridge Level 3A, Shop Unit FD1/08, Jakarta Pusat
(021) 2358 0710, 2358 0711

Chung Gi Wa

Restoran Korea ini interiornya didominasi unsure kayu. Untuk tempat duduknya, bisa pilih ala tatami atau meja makan plus kursi biasa. Kimchi yang merupakan salad khas Korea di sini terdiri dari dua macam, yang pedas dan merah atau sawi putih biasa. Terdapat tumpukan arang yg dibungkus plastik dan oven untuk membakarnya. Lalu ada lemari es yg berisi daging2 segar. Sangat jelas terlihat kalau daging yang dihidangkan sangat fresh. Yang cukup unik adalah air mineral di restoran ini, dalam botolnya terdapat potongan arang bambu. P0enasaran? Segera datang dan pesan makanan khas Korea seperti Bulgogi (daging asap), Cap Jae (soun goring) atau Dolsot Bibimbap (Hot pot nasi sayuran.

Fast Track:
Jl. Dharmawangsa II No. 3, Jakarta Selatan (Depan Grand Wijaya Center)

Arang 22

Bentuk depannya yang agak kurang menarik langsung hilang seketika Anda masuk ke dalam salah satu restoran Korea  ‘senior’ ini. Meski agak gelap, tapi, ambience restoran yang satu ini agak serupa dengan restoran Korea di negara aslinya. Sama seperti kebanyakan, Arang 22 menyediakan 8 appetizer dan jenis beberapa jenis yang membedakan dengan lainnya adalah potongan kentang dengan mayonnaise dan kaki ubi tumis-nya. Kali ini area memilih beberapa macam menu, yaitu Yuk Hwae (potongan daging prime mentah yang dicampur dengan minyak zaitun serta buah pir dan timun Jepang yang dipotong seperti korek api), Sam Kyup Sae (daging babi yang dibakar kering dengan minyak zaitun), Usol Dwi (potongan lidah sapi yang panggang), dan Bee Bim Bap (‘nasi campur’ khas Korea dengan campuran wortel, toge, sawi putih, selada, dan telur yang disajikan dalam hot pot). Mungkin, bagi Anda yang memiliki lidah lokal, hidangan yang tergolong tasteless disini agak kurang bersahabat. Saran dari kami, untuk Anda yang menyukai makanan pedas, pesanlah chilli powder.

Fast Track:
Jl. Tulodong Bawah No. 1A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Range Harga: Rp75.000—Rp205.000

Abgujong

Namanya diambil dari sebuah daerah elit di Korea. Memang, begitu masuk ke dalam suasananya pun bisa dibilang berbeda dari restoran-restoran korea yang kebanyakan interiornya didominasi oleh kayu. Abgujong hadir dengan dominasi warna yang lebih elegan seperti putih dan hitam dilengkapi dengan lukisan-lukisan dan ornamen-ornamen khas Korea. Walaupun baru saja dibuka, Abgujong telah banyak dikunjungi dan digemari oleh warga Korea Jakarta, khususnya yang berdomisili di Jakarta Selatan. Menu spesial yang dihadirkan di Abgujong adalah Wagyu Dengsim, Wang Yam Yem Galbi, daging rib sapi besar yang telah dibumbui, dan Dolsot Bibimbab, nasi bakar khas Korea yang berisi aneka sayuran. Abjugong memiliki chef yang didatangkan dari Korea langsung, sehingga rasanya pun otentik. Yang seru, Abgujong menyediakan aneka pilihan Banchan yang boleh dibilang cukup beragam. Rata-rata ada sekitar 15 hingga 20 jenis Banchan yang selalu disajikan fresh setiap harinya.

Pemilik Abgujong, Shin Mary, merupakan wanita Korea berumur 50an yang baru tinggal di Indonesia sekitar setahun lebih. Sejak investment Korea di Indonesia yang semakin besar beberapa tahun belakangan ini, ia pun tak ketinggalan untuk membuka usahanya di negara ini. Shin Mary yang mengaku jatuh cinta dengan Indonesia karena keramahan orang-orangnya ini telah 20 tahun memiliki restorannya sendiri di daerah Busan. Ketika ditanya mengenai alasannya membuka restoran di Jakarta, menurutnya Indonesia begitu kaya akan bahan-bahan. Biasanya, di Korea bahan-bahan makanan kebanyakan diimpor dari Cina, tapi di sini ia begitu kaget ketika menemukan semua bahan-bahan yang dibutuhkan dengan kualitas yang baik. Wanita cantik yang begitu ramah ini rencananya akan membuka satu cabang lagi dengan konsep yang lebih berkelas dan sedang berencana pula untuk berekspansi ke Bali.

Fast Track:

Mal Gandaria City, Ground Floor, Main Street Area
Telp:29052925
abgujong@yahoo.com

Education

Little Lambs International Pre-school

Pre-school ini menawarkan fasilitas cukup lengkap bagi kegiatan belajar si kecil. Di antaranya, gym, perpustakaan, serta kelas yang nyaman dan full color. Untuk International Curriculum, tersedia English and Mandarin, Reading and Writing, Science, Music and Movements, Practical Life Experience, Fine and Gross Motor Skills, Enrichment Courses, dan Field Trips. Juga, ada program spesial yang seru, seperti Cooking and Science, Creative Art, Gym, Putt Putt Golf, dan banyak lagi. Meskipun mayoritas anak-anak Korea, tapi sebenarnya siapa saja bisa bersekolah di sini. Tersedia mobil jemputan khusus, yang dicat menarik dan memberikan rasa aman bagi si kecil.
Fast Track:
Jln. Ciasem 1 No. 36, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 721 0271-2. E-mail: littlelambs2004@hanmail.net.

Yayasan Musik Academy

Ini adalah sebuah sekolah kursus alat musik, terutama klarinet, flute, dan saksofon. Tempat ini dimiliki oleh warga Korea dan terbuka untuk warga sekaligus umum.
Fast Track:
Komplek Ruko Grand Wijaya Center, Jl. Wijaya II, Jakarta Selatan





Korean International School

Jl. Bina Marga No.24, Ceger, Jakarta Timur
(021) 844 4958-61
Email: jiks@jiks.com

Entertainment

Lime Light Family Karaoke & Cafe

Meski tidak mendeklarasikan sebagai tempat khusus karaoke Korea, Lime Light kerap jadi incaran para penggila karaoke, utamanya penikmat lagu-lagu Korea dan Jepang. Murah meriah jadi alasan kuat kita harus mengunjungi tempat ini. Bayangkan, untuk ruangan jenis small dengan kapasitas 4 orang, Anda hanya perlu membayar sewa Rp45.000/jam. Secara spesifik, Lime Light adalah karaoke keluarga yang mempunyai lagu bahasa Barat, Indonesia, Mandarin, serta menambahkan lagu Korea dan Jepang secara teratur. Uniknya, khusus lagu-lagu Korea dan Jepang, semua lirik lagunya telah diromanisasikan. Hingga saat ini, Lime Light baru memiliki satu gerai, yaitu di kawasan Tanjung Duren Barat. Tak cuma fasilitas karaoke, Lime Light juga punya sajian icip-icip yang lumayan seru untuk menemani karaoke ria. Tambah seru, Lime Light punya paket promo dan membership.

Fast Track:
Lime Light Family Karaoke & Cafe
Jln. Tanjung Duren Barat 1, Blok G1/11C
Telp. 021-5644972 /021-98269621
Buka: 11.00-03.00 (Senin-Jumat); 11.00-04.00 (Sabtu); 11.00-03.00 (Minggu)

Pang Pang Norae Bang Family Karaoke

Buat yang suka dan berani ber-sing along lagu-lagu Korea, wajib mampir ke sini. Bernama Pang Pang Norea Bang, ini adalah salah satu dari sedikit tempat karaoke bertema Korea di seputaran Jakarta. “Norea bang” sendiri dalam bahasa Indonesia berarti “tempat karaoke”. Salah satu nilai plus dari Pang Pang Norae Bang adalah koleksi lagu-lagu Korea yang lengkap dan beragam.

Kabarnya, setiap bulan selalu ada penambahan list lagu-lagu baru. Mulai dari lagu-lagu OST drama Korea, SS501, FTTS, Boa, Big Mama, bahkan lagu-lagu dari negeri lain, seperti Jepang dan Barat. Soal koleksi lagu, Pang Pang memang juara. Sayang, untuk yang kurang ngeh bahasa Korea, Anda pasti kesulitan. Sebab, daftar koleksi lagu dan lirik ditulis dalam bahasa Hanggul. Mungkin karena 'dikhususkan' untuk memanjakan orang Korea, segala informasi yang terpampang di dinding bangunan karaoke ini ditulis dalam bahasa Korea.

Oh iya, sebagai tempat karaoke keluarga, sebagian besar pengunjung di sana adalah ABG dan rombongan keluarga Korea yang kebanyakan hendak menghabiskan weekend bersama. Tempatnya cozy, luas, dan bersih. Harganya? Lumayan. Untuk satu jam sewa, norae bang ini mematok harga sekitar Rp138.000 (bonus 2 botol air mineral). Tapi, karena tempatnya yang cukup luas (menampung sekitar 8-10 orang), harga tersebut seperti terlihat sepadan. Seperti kebanyakan tempat karaoke, Pang Pang juga menghadirkan program happy hour. Buat menemani keriangan bernyanya-nyinyi, Pang Pang juga menyediakan kudapan, misalnya es krim, odeng, ramyun, dokboki, dan lain-lain.

Fast Track:
Pang Pang Norea Bang, Wijaya Graha Puri Blok F Unit 41-48. Jln. Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 7210783.

Health

Seoul Medical Clinic

Klinik ini merupakan klinik franchise dari Korea. Meski pasiennya kebanyakan warga Korea, tapi dokter dan perawat di sini adalah warga Indonesia. Poli yang dibuka adalah umum dan kecantikan. Untuk poli kecantikan, Seoul Medical Clinic menerima pengobatan akupuntur, facial, suntik vitamin, dan lainnya.

Fast Track:
Wisma Tendean 2nd Floor, Jln. Kapten Tendean No. 7, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 7996165. Harga: Rp130.000 (Konsultasi Dokter).

Hyang Lip Clinic

Fast Track:
Dekat Mo Gung Hwa, Jln. Senayan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Jaya Optik

Fast Track:
Wijaya Grand Center, Jakarta Selatan.

City Optik

Fast Track:
Dharmawangsa Square, Dekat Klinik Empro, Jakarta Selatan.

Supermarket

Lotte Mart

Di negara asalnya, Lotte Mart merupakan sebuah swalayan raksasa yang telah berdiri sejak 1998. Kini, Lotte Mart membuka cabang di China, Vietnam, dan Indonesia. Untuk di Indonesia, supermarket ini menggantikan keberadaan PT Makro Indonesia. Lotte Mart berpusat di Pasar Rebo, dan merupakan pusat perkulakan yang melayani hotel, restoran, dan catering. Sementara, cabangnya yang lain, seperti di Gandaria City dan Ratu Plaza, berkonsep retail pada umumnya. Selain kebutuhan pokok lokal, Anda juga bisa menemukan produk Korea lainnya. Ikan-ikan pun ada beberapa yang diimpor dari Korea. Sayang, tidak tersedia kimchi di sini

 
Fast Track:
Cabang: Gandaria City & Ratu Plaza di Jakarta Selatan

Mu Gung Hwa

Bisa dibilang, supermarket Korea paling lama ada di Jakarta, ya, Mu Gung Hwa. Letaknya di kawasan perumahan di Kebayoran Baru. Sebagai sebuah supermarket, Mu Gung Hwa (MGH) menyediakan segala jenis produk groceries kebutuhan sehari-hari. Memenuhi kebutuhan masyarakat Korea di bilangan Jakarta, produk-produk yang disediakan kebanyakan memang impor dari Korea,  mulai dari makanan kering, barang pecah-belah, stationeries, buku, DVD, serta berbagai jenis cenderamata khas Korea. Selain jajaan produk, di Mu Gung Hwa, tersedia snack corner yang dibangun di bagian belakang took. Di sini, Anda bisa icip-icip kimbab (sushi roll-nya Korea), bibimbap (nasi campur), odeng, dan ddeokbokgi (semacam kue beras yang berkuah kental pedas). Sajiannya oke, porsinya cukup, walau tempatnya kecil.

Fast Track:
Jln. Senayan No. 43, Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 722 2214, (021) 720 6438.

K Mart

Ini adalah pilihan lain berbelanja produk-produk impor Korea, selain Mu Gung Hwa atau Wijaya Mart. Karena lokasi yang mudah dijangkau, K Mart diminati banyak warga Korea yang tinggal di kawasan selatan Jakarta. Kebutuhan sehari-hari, makanan, minuman, snack, sayur-mayur, peralatan masak, hingga ginseng impor Korea, tersedia di sini. Memang, K Mart tidak seluas Mu Gung Hwa. Tapi, range produk yang tersedia lumayan beragam. Apalagi, bila Anda kurang puas dengan barang yang sudah dibeli, supermarket ini berani mengganti bahkan mengembalikan uang Anda. Tak cuma jajaan produk-produk belanjaan, di gerai K Mart di kawasan Graha Purna Wira Polri, Dharmawangsa ini juga terdapat banchan, sejenis food stall yang menyediakan camilan khas Korea, semisal sauteed ikan bilis, kimchi, rice cake, dan lain-lain.

Fast Track:
K Mart
Jln. Darmawangsa 3, No. 2,
Graha Purna Wira Polri, Wijaya, Jakarta Selatan
Telp.: (021) 725 2122
Buka: 07.30–20.00

New Seoul

Swalayan yang satu ini terhitung sudah cukup lama ada di Jakarta. Sayang, kondisi ini justru yang menjadi kekurangannya. Produk yang ditawarkan tidak begitu lengkap. Kondisi tokonya pun seperti tidak terawat. Kimchi, sembako produksi Korea, juga produk ikan-ikanan, baik yang sudah dibekukan maupun diasinkan, bisa kita temukan di sini.

Fast Track:

Jln. Melawai Raya No. 109 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.



Toko Kue Jongro

Toko kecil ini terbilang unik, karena hanya menjual makanan kecil khas Korea, seperti mochi, gyong dan, mujige, dan lain-lain. Selain bisa memilih kue yang dijajakan, Anda juga bisa melihat secara langsung pembuatannya. Jongro merupakan distributor makanan kecil beberapa restoran juga swalayan Korea di Jakarta. Anda juga bisa bertemu langsung dengan pemiliknya yang selalu “berjaga” di sini.

Fast Track:
Wijaya Grand Center Blok F No. 41, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 7201368. Harga: Rp10.000–Rp25.000.


K Mart

Mengedepankan Kenyamanan

Sejak 2003, Korea Mart atau lebih dikenal K Mart hadir sebagai salah satu pilihan berbelanja produk-produk Korea bagi masyarakat Korea di selatan Jakarta. Meski hanya satu gerai, K Mart tak kalah populer dari supermarket Korea lainnya. Nah, area menemui Tatok Purwantoko, salah seorang Store Manager K Mart, untuk mencari tahu seluk-beluk kehadiran supermarket ini, juga gaya berbelanja masyarakat Korea di Jakarta.

Ada alasan khusus hadir di kota ini?

Kemunculannya didasari alasan banyaknya warga Korea di Jakarta. Mereka hadir mengiringi banyaknya perusahaan Korea yang menjalankan bisnis di Jakarta, juga di wilayah pinggiran, semisal Tangerang, Cikarang, dan Karawaci. Nah, K Mart berdiri memenuhi kebutuhan orang-orang Korea tersebut. Apalagi, ekspatriat Korea di Jakarta memang terkenal dengan rasa cinta produk nasional mereka.

Apa saja yang disediakan K Mart? Semuanya impor dari Korea?

Seperti kebanyakan supermarket dan minimarket, K Mart menyediakan produk-produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Konsep ini sama dengan yang dijalankan K Mart di negeri asalnya. Produknya yang disediakan campuran; 75% impor, 25% lokal. Lokal pun umumnya didominasi brand-brand internasional, seperti minuman ringan. Tamunya memang kebanyakan—hampir 95%—tamu ekspatriat asal Korea.

Bagaimana dengan tamu lokal?

Untuk lokalnya sendiri, jumlahnya sedikit sekali. Biasanya, saat ada acara di gedung sebelah, di Gedung Graha Purna Wira Polri. Umumnya, tamu lokal berkunjung ke K Mart untuk mencari makan. 

Kendala penjualan yang dihadapi K Mart di Jakarta?

Kendala pertama adalah minimnya program-program 'ekstra' yang memanjakan pengunjung. Hal ini lebih didasari latar belakang pemilik K Mart yang memang murni dagang. Hanya berjualan. Jadi, dalam pengembangannya kurang memperhatikan promosi, semisal voucher atau bonus. Tapi, untuk meningkatkan animo belanja pengunjung, mulai tahun depan ada rencana membuat sistem membership. Dengan program ini, pengunjung yang berbelanja sejumlah nilai akan mendapat poin. Poin tersebut selanjutnya bisa ditukarkan dengan diskon makan di restoran rekanan K Mart. Kami juga berencana membuka gerai di Bandung dan Surabaya. Kendala kedua, semua barang impor harus didaftarkan di BP POM RI. Barang-barang yang tersedia di K Mart adalah barang yang sudah terlisensi di BP POM. Jadi, yang belum terdaftar, kami terpaksa berhenti impor. Setelah keluar nomor registrasinya, baru kami impor. Memang itu kewajiban, tapi di Indonesia prosesnya sering kali memakan waktu lama.

Kenapa memilih daerah Dharmawangsa?

Kawasan ini bisa dibilang strategis, ke mana-mana dekat. Kawasan ini juga merupakan lingkungan pusat berkumpulnya orang Korea di Jakarta. Banyak apartemen di kawasan Kebayoran baru yang dihuni orang-orang Korea, seperti Kintamani, Essens, Gandaria, dan lain-lain. Itu belum termasuk yang tinggal di sekitar sini, semisal Senayan, Senopati, Santa, dan Wijaya. Selain K Mart, di sini juga jadi tempat berkumpulnya restoran, klinik, dan fasilitas lainnya untuk orang Korea. Dharmawangsa dan selatan Jakarta memang jadi ladang orang Korea.

Ada pelatihan khusus untuk karwayan K Mart, utamanya mengenai bahasa Korea?

Ada, mereka dibekali buku berbahasa Korea-Indonesia. Mereka belajar sendiri. Kalau ada kesulitan, mereka bisa bertanya. Memang tidak ada pelatihan khusus bahasa Korea dalam kelas. Kebetulan, di sini ada store manager orang Korea yang sudah fasih berbahasa Indonesia. Dia yang membantu mengajarkan bahasa Korea.

Bagaimana attitude belanja orang Korea?

Ada perilaku khas orang-orang Korea. Ada dari mereka yang lihat lantas langsung beli. Ada pula yang bertanya harga baru beli. Terakhir, ada juga yang datang, tanya harga, mahal, lantas tidak jadi beli. Sama seperti orang lokal, kebanyakan yang berbelanja adalah ibu-ibu, hampir 80%. Bedanya, orang Korea belanja tidak sedikit, biarpun harganya bisa dibilang agak mahal. Sedikitnya, sekali datang mereka menghabiskan Rp700 ribu-Rp1 juta. Dan, mereka bisa tiap hari belanja. Makanya, kalau ditanya soal omset, K Mart bisa mencapai pendapatan 4-5 minimarket lokal. Kekhasan lainnya, jika sudah merasa nyaman dengan satu tempat belanja, mereka sangat loyal. Dan, mereka tetap mengutamakan produk Korea.

Apakah orang Korea banyak keluhan saat belanja?

Ya, ada. Nah, ini kebetulan sejalan dengan konsep kami yang sangat memanjakan tamu. Bisa dibilang complain is number one. Begitu mereka keluar dari K Mart dan merasa tidak puas dengan barang yang sudah dibeli, kami bersedia mengganti dengan barang atau uang. Di supermarket lain belum tentu bisa. Utamanya adalah membikin tamu nyaman berbelanja di sini.

Beauty and Style

Serrano

Ialah sebuah salon kecantikan Korea yang stylist dan pemiliknya adalah warga negara Korea. Perawatan yang ditawarkan adalah hair treatment pada umumnya. Yang membedakan, di Serrano, Anda bisa menikmati layanan body massage dengan mesin khusus untuk mengurangi lemak di tubuh. Salon ini terhitung modern dibanding salon Korea lainnya di Jakarta, baik dari peralatan maupun interior.

Fast Track:
Jln. Senopati No. 37, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 5213010, 52907041. Harga: Rp500.000, Rp3.700.000 (Member dan Rp50.000/Visit), Rp6.600.000 (10 x Body Massage Gratis 1x).



Beauty #

Salon ini merupakan salon “rumahan” ala. Lokasinya terletak di sebuah rumah bertingkat di tepi jalan. Perawatan yang bisa dilakukan adalah hair treatment, skincare, juga Korean Lulur. Sebagai “tambahan”, Beauty # memiliki kantin kecil sehingga para pengunjung bisa menikmati makanan khas Korea, seperti kimchi. Dan, sama seperti Serrano, stylist dan owner-nya orang Korea asli.

Fast Track:
Jln. Senopati No. 77, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 5204428, 5206059. Harga: Rp100.000 (Tidak Termasuk Produk Perawatan).



Rosemary Lulur & Spa

Tempat rileks khusus perempuan di Wijaya Grand Center ini berdiri sejak Maret 2010. Menyediakan treatment lulur dan spa khas Korea, produk yang digunakan di Rosemary merupakan hasil produksi sendiri. Ritual lulur dimulai dengan berendam di kolam, sauna, lalu mandi shower, di-massage, setelah itu baru lulur per anggota badan. Misalnya, tangan dulu, setelah bersih, baru punggung, paha, kaki, dan anggota tubuh lain. Setelah itu, dilakukan masker seluruh tubuh dan disiram susu. Hal terakhirlah yang membedakan lulur di sini dengan di tempat lain. Terakhir, bilas hingga bersih. Tersedia juga lulur dan spa untuk anak mulai 7 tahun.

Fast Track:
Wijaya Grand Center Blok F/41, Jakarta Selatan. Telp.: (021) 723 4955. Harga: Rp75.000 (Entrance Fee), Rp70.000–Rp100.000 (Treatment).

Blue Ocean

Bagi kaum pria modern yang ingin pijat tapi khusus di tempat laki-laki, di sinilah tempatnya. Blue Ocean menawarkan pijat tradisional dan lulur ala Korea. Selain itu, bisa juga hair cut dan refleksi. Tersedia beberapa paket, seperti Paket Cleopatra, yang tentu menggoda, khususnya bagi Anda yang lelah sepulang kerja.

Fast Track:
Sebelah Rosemary. Harga: Rp280.000–Rp580.000.

Michael Jackson 'Michael' Track-by-Track



Before his untimely death in June 2009, Michael Jackson had been formulating a new batch of material that would have served as the follow-up to 2001's "Invincible." Although Jackson would sadly never see the release of this group of songs, an all-star team of producers and collaborators was assembled to complete the King Of Pop's vision and finish "Michael," Jackson's first posthumous album.

Set for a Dec. 14 release on Epic, "Michael" is bursting with pop hooks and Jackson's unique vocal energy. The 10 tracks form an impressively cohesive disc that features production from C. "Tricky" Stewart, Teddy Riley and Theron "Neff-U" Feemster, and guest spots by Lenny Kravitz and 50 Cent. Most importantly, "Michael" maintains the uplifting tone that Jackson intended for this collection of songs: "He wanted to put out music that was positive enough to bring the world together," says Akon, who duets on first single "Hold My Hand."


Several of the album's key producers and collaborators -- including Akon, Riley and Stewart -- talked to Billboard.com about the making of each track, and what it meant to contribute to a project as monumental as "Michael."




1. "Hold My Hand" (Duet with Akon)
Akon originally wrote this uplifting single for himself, but after being tapped by Jackson to help piece together the King of Pop's next album, the Senegalese singer decided that Jackson's presence on the track was vital. "The song was pretty much finished, but his delivery creates a whole other environment -- his tone and energy just made that record seem completely different," says Akon, who ended up recording the song with Jackson in Las Vegas in 2008. "We decided we would make it his record featuring myself, because I felt like he'd give it more mileage, and the record would be so, so much bigger if it was a Michael Jackson record."


2. "Hollywood Tonight"
A cautionary tale built around breakneck beats, "Hollywood Tonight" finds Jackson telling an intense story of a girl who lets glamour go to her head. The track sounds like Britney Spears' "Lucky" crossed with Justin Timberlake's "Lovestoned," but co-producer Teddy Riley had Jackson's own hits in mind when concocting its danceable sound. "I was looking at just doing the next level of 'Billie Jean' meets 'Dangerous' or 'Doggin' Me Around,'" says the producer, who previously worked with Jackson on tracks like "Remember the Time" and "Dangerous." "It's like one of those driving bass lines that you will remember."


3. "Keep Your Head Up"
"Give me your wings so we can fly," Jackson sings on this inspirational track, which feeds off of swelling backing vocals and slow handclaps at its conclusion. R&B producer C. "Tricky" Stewart was brought in to "add a last bit of polish" to the track, but he says that all of the components of a classic Jackson song were already in place. "It starts small, gets big and ends with a big choir and big drums-the Jackson sound that everybody has come to know and love," says Stewart.


4. "(I Like) The Way You Love Me"
"(I Like) The Way You Love Me" begins with the audio recording of a voicemail Jackson left his engineer, in which he sings the hook and describes the drum arrangement of the track. The simple sketch eventually led to this blissful love song, which recalls "The Way You Make Me Feel" with its layered vocals and gentle percussion. "It's a song he had in his heart for many years," says Theron "Neff-U" Feemster, who worked with Ne-Yo and Jamie Foxx prior to co-producing the track alongside Jackson in Los Angeles. "I'm glad he trusted me enough to complete his vision."


5. "Monster" (featuring 50 Cent)
After opening with a terrifying scream, "Monster" quickly unveils its stuttering beat as Jackson begins lashing out at those who see him as "an animal;" at its climax, the singer can only manage the painful question, "Why?" Riley says that the harrowing song was too slow when he first began working on it, and that he spent a while adding some funk to the darker themes. "I brought in guitars. I brought in bass. I brought in keys. I brought a lot of effects and sounds that kinda took it to the next level," says Riley. The producer also worked with Curtis "50 Cent" Jackson, who added a bruising verse to the song earlier this year. "Michael always wanted to work with 50," says Riley. "He came right in and did what he does, and took it in another direction, and it came out incredible."


6. "Best of Joy"
One of the last songs that Jackson worked on before passing away, "Best of Joy"'s message of commitment takes on a new resonance in the wake of the singer's death: "I am forever," Jackson coos, adding, "We'll never part/Our love is from the heart." Feemster says that the track was completely finished before Jackson's death, and that it was meant to be unveiled during his "This Is It" tour. "You can't help but smile when you hear it," the producer says of the song.


7. "Breaking News"
When it first debuted in early November, "Breaking News" presented a more defensive side of Jackson, who attacks the media for turning him into a "boogie man." Recorded in the New Jersey home of co-producer Eddie Cascio in 2007, the song's simmering beat and throwback feel can be credited to Riley, who claims responsibility for many of the song's major musical elements. "'Breaking News' was a track that, when I first heard it, I wanted to take to the next level and make it very exciting, very interesting, and kind of change things up," says Riley, "and we completed our mission doing that."


8. "(I Can't Make It) Another Day" (Featuring Lenny Kravitz)
After seven songs of R&B-influenced pop, "Michael" takes a left turn with this Lenny Kravitz collaboration, which develops an industrial rock groove that's a bit reminiscent of Nine Inch Nails. "You're the fire that keeps me warm!" Jackson bellows on the chorus, as guitars envelop his voice and Kravitz repeats the song title like a lullaby. Aside from Kravitz's blistering solo on the bridge, "(I Can't Make It) Another Day" is highlighted by some spectacular percussion courtesy of Dave Grohl.


9. "Behind The Mask"
This kinetic pop song was originally performed by Yellow Magic Orchestra before Jackson asked to add some lyrics to match the danceable beat. A saxophone solo soon segues into a series of electronic blips, and Jackson offers the command, "Take off the mask, so I can see your face!" while computerized backing vocals contribute to the tightly packed production. "Mask" is a must-listen if only because, out of all the songs on "Michael," it holds the highest number of Jackson's signature "hee-hee!" exclaims.


10. Much Too Soon
"Michael" ends with its most somber song, as "Much Too Soon" finds Jackson wistfully looking back on a relationship that he could not make work. "I'm hoping that my prayers will see, The day that you come back to me/But I guess I learned my lesson much too soon," sings Jackson, who produced the song alongside McClain. Written around the time of the "Thriller" album, "Much Too Soon" stands as a powerful final reminder of Jackson's emotional vocals and effortless songwriting.


Plastic oh plastic...

they are beautiful, even though they have to do plastic surgery to alter appearance.


yoon eun hye

Korean singer, "Yoon Eun Hye", who is known for her participation in the Korean girl group, "Baby V.O.X". It appears she had double-eyelid surgery, nose surgery, and some facial line surgery.


BOA

Korean singer, "BoA Kwon", who is known for her incredible vocal abilities. It appears she had double-eyelid surgery.


Kim Ah Joong

Korean actress, "Kim Ah Joong", who is known for her extreme beauty and acting skills. It appears she had double-eyelid surgery, nose surgery, and facial line surgery.


Lee Hyori

Korean entertainer, "Hyori Lee", who is known for her sexual image. It appears she had double-eyelid surgery, breast implants, minor nose surgery, and possibly facial line surgery. Many rumours circulating Hyori's plastic surgery question if she had more surgery on her body, however, that has not yet been verified.


Narsha and Gain


Goo Hara


SNSD











SNSD


Park Min Young


SHINee Min Ho


Suju Shindong


Suju Kyu Hyun


jaejoong's drastic change after the surgery DBSK


han chae young


Angela Baby


Marilyn Monroe


Britney Spears